Untuknya yang tak kunjung pergi
By : Pishella Suryoputri
Karena
bersamamu adalah mustahil..
Karena
akan membutuhkan waktu selamanya untuk membuatmu memahami perasaanku tak nihil..
Percakapan antara dua hati ini selalu berulang namun tak
pernah menemukan ujungnya
Demikian pula dengan segala jatuh-bangun yang ada.
Ketidaktegasan yang menghancurkan tiga hati sekaligus pada
akhirnya
Ketidakfahaman,
ketidakpastian, mungkin merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan yang nanar..
Namun,ke-tidak-punya-otak-an-untuk-bertahan-di-atas-rasa-rendahdiri-dan-dikatakan-penghancur-atas-apa-yang-sudah-semestinya
pun rasanya tak benar..
Rasa
sabar memang tak terbatas, namun manusia punya yang namanya rasa lelah.
Hasrat
yang tak tentu arah.
Serta
dimata siapapun jelas salah.
Dan
mungkin itu yang membuatnya menyerah.
Walaupun
harus kalah.
Selalu
diputarbalikkan kisah hingga pasrah.
Harusnya
tau, bahwa semakin banyak yang diterima, semakin banyak pula yang nanti harus
dilepaskan.
Dengan
atau tanpa kerelaan.
Walau
sesungguhnya bersedia mengorbankan apapun untuk menunjukan kesungguhan.
Namun
untuk menjadi tamu kehidupanpun rasanya terlalu menyakitkan.
Mematahkan
semua angan-angan.
Memupuskan
semua harapan.
Mengikhlaskan
dengan ratapan.
Bertahan
dengan sisa-sisa kekuatan.
Dengan
ekspektasi memperbaiki keadaan.
Tanpa
merasa menjadi pihak yang paling tersakiti,
Menyadari
cinta tidak seharusnya begini.
Mungkin
semua ini tak lebih dari obsesi.
Kesalahan
interpretasi yang mengakibatkan kerusakan hati hingga mati.
Dan
jalan yang tersisa hanyalah pergi..
Mungkin
selama ini aku takut, karena aku kalut.
Walau bukan sebagai peran terindah di hatimu,
Cerita yang panjang rasanya sejak pertama bertemu,
Sampai pada tatapan yang menyadarkan adanya rasa itu
Dan berdua dibawah naungan hujan yang membuat pilu
Bukan niat menjadi kekasih utama,
Hanya selamanya ingin kau merasa lebih baik dan bahagia
Sayang bukan aku orangnya
Walau diri ini mengetahui takdirnya
Dua jiwa yang dulu bersatu kini tiada guna
Tlah ku baca tugasnya di dunia
Membuatku benci menyusahkannya
Walau mustahil bagi hati melupakannya
Mencintaimu sungguh sulit
Tapi lebih tak mudah tuk menghentikannya walau pahit
(Most of them are from my previous post http://pishellasuryoputri.blogspot.com/2013/04/till-its-depth.html)