Just try to Live & Love..

Senin, 21 Oktober 2013

For Katarsis Larva (2)

 Untuknya yang tak kunjung pergi
By : Pishella Suryoputri



Karena bersamamu adalah mustahil..
Karena akan membutuhkan waktu selamanya untuk membuatmu memahami perasaanku tak nihil..

Percakapan antara dua hati ini selalu berulang namun tak pernah menemukan ujungnya
Demikian pula dengan segala jatuh-bangun yang ada.
Ketidaktegasan yang menghancurkan tiga hati sekaligus pada akhirnya

Ketidakfahaman, ketidakpastian, mungkin merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan yang nanar..
Namun,ke-tidak-punya-otak-an-untuk-bertahan-di-atas-rasa-rendahdiri-dan-dikatakan-penghancur-atas-apa-yang-sudah-semestinya pun rasanya tak benar..

Rasa sabar memang tak terbatas, namun manusia punya yang namanya rasa lelah.
Hasrat yang tak tentu arah.
Serta dimata siapapun jelas salah.
Dan mungkin itu yang membuatnya menyerah.
Walaupun harus kalah.
Selalu diputarbalikkan kisah  hingga pasrah.

Harusnya tau, bahwa semakin banyak yang diterima, semakin banyak pula yang nanti harus dilepaskan.
Dengan atau tanpa kerelaan.
Walau sesungguhnya bersedia mengorbankan apapun untuk menunjukan kesungguhan.
Namun untuk menjadi tamu kehidupanpun rasanya terlalu menyakitkan.

Mematahkan semua angan-angan.
Memupuskan semua harapan.
Mengikhlaskan dengan ratapan.
Bertahan dengan sisa-sisa kekuatan.
Dengan ekspektasi memperbaiki keadaan.

Tanpa merasa menjadi pihak yang paling tersakiti,
Menyadari cinta tidak seharusnya begini.
Mungkin semua ini tak lebih dari obsesi.
Kesalahan interpretasi yang mengakibatkan kerusakan hati hingga mati.
Dan jalan yang tersisa hanyalah pergi..

Mungkin selama ini aku takut, karena aku kalut.

Walau bukan sebagai peran terindah di hatimu,
Cerita yang panjang rasanya sejak pertama bertemu,
Sampai pada tatapan yang menyadarkan adanya rasa itu
Dan berdua dibawah naungan hujan yang membuat pilu

Bukan niat menjadi kekasih utama,
Hanya selamanya ingin kau merasa lebih baik dan bahagia
Sayang bukan aku orangnya
Walau diri ini mengetahui takdirnya

Dua jiwa yang dulu bersatu kini tiada guna
Tlah ku baca tugasnya di dunia
Membuatku benci menyusahkannya
Walau mustahil bagi hati melupakannya

Mencintaimu sungguh sulit
Tapi lebih tak mudah tuk menghentikannya walau pahit