1. Malaikat Juga Tahu
Setulus-tulusnya cinta, kali ini diberikan oleh seorang lelaki berkebutuhan khusus, penyandang autis kepada seorang wanita yang lembut jiwanya. Ketika bagaimanapun, takdir dan realita tak menyatukan mereka. Kisah yang menguras airmata..menyentuh hati setiap penontonnya.
"Seandainya langit selalu seterang ini, apalagi kalau nggak ada
siang..pasti nggak akan ada perbedaan. Masa lalu, masa kini nggak akan ada
bedanya.. Kalau saja aku bisa jadi bagian dari bintang itu.."
"Dia mencintai kamu..tidak hanya dengan hati..tapi jiwanya.
Bukan rayuan..tapi kenyataan. Dia mencintai kamu tanpa pilihan.."
"Jangan ngomong
soal akal..juga jangan ngomong soal adil.. aturan kamu, aturan kita, tidak
berlaku untuknya.."
"Seratus sempurna.. Kamu satu lebih sempurna."
2. Firasat
My favorite one. Latar-latar yang indah, penyusunan kata yang sungguh bermakna pada setiap dialog yang diucapkan kedua pemain, bagai ikut hanyut dalam kisah yang membuat kita, manusia, untuk lebih mau mendengar, menghargai, alam semesta..
"Apa itu firasat? Firasat adalah bagaimana cara alam
berbicara kepada kita.. Tapi sayangnya kita tidak pernah memahaminya. Padahal
kita semua bisa, berdialog dengan semesta."
"Pada dasarnya manusia adalah bagian dari alam. Jadi pada
saat manusia dilahirkan, secara natural kita memiliki bahasa yang sama dengan
alam. Sayangnya saat kita mulai beranjak besar kita mulai diajarkan menggunakan
bahasa yang kita ciptakan sendiri. Dan kita mulai lupa dengan bahasa alam. Jadi
walaupun alam semesta ini memberikan berjuta pertanda kepada kita, kita yang
mulai sombong ini tidak akan bisa memahaminya."
"Jika mendengarkan saja sudah cukup, kenapa harus dipaksa
bicara."
"Kamu liat awan itu nggak? Awan itu punya filosofi.. Karena
bentuknya yang selalu berubah, harus rela luruh menjadi rintik hujan. Bentuknya
selalu berubah mengikuti hukum alam. Jatuh ke sungai, mengalir ke laut, terus
menguap ke langit, dan kembali menjadi awan lagi. Bukankah titik hujan tak
pernah bertanya, kenapa mereka harus meninggalkan tata langit, saat harus jatuh
membasahi bukit."
"Kalau kamu memang perlu memperingatkan, kamu pasti bisa.
Tapi kalau nggak perlu, kamu mau berusaha sekuat apapun, yang harus terjadi
pasti akan terjadi. Kita hanya bisa berdoa yang terbaik.."
"Nggak ada yang aneh kok dari kamu. Yang kamu punya adalah
kelebihan, nggak semua orang punya itu.. kamu harusnya bersyukur."
"Bagaimana kita bisa mengetahui sesuatu itu firasat atau
bukan? | Dengan cara melihat ke dalam.. Hati, pikiran,.. mau mendengar diri
sendiri.. yang penting kita siap menerima jawaban apapun nanti.. | bagaimana
kalau aku nggak suka dengan firasat aku? | kamu hanya perlu nerima..karena
menolak hanya akan membuatmu lelah.. semua sungai pasti akan pulang ke lautnya.."
"Senja, kita semua disini untuk belajar nerima.. saat kita
belajar nerima kita akan belajar berdamai.."
3. Curhat Buat Sahabat
Pada dasarnya, tidak semua orang cukup peka untuk menangkap pesan yang ingin kita sampaikan, baik dari perbuatan sekalipun.. Kesetiaan dan kesabaran yang tak pernah habis. Seandainya kita, manusia mau melihat lebih dalam, bahwa apa yang kita cari, sungguh ada di dekat kita.
"Menurut kamu aku salahnya dimana.. Kamu tahu nggak yang
paling sakit itu apa? Bukan kebohongan dia.. tapi rasa mengkhianati diri
sendiri. Jungkir balik aku menjadi sempurna untuk dia.."
"Aku gak butuh apa-apa, aku cuma butuh orang yang beneran sayang
sama aku.. yang mau datang kerumah kalo aku sakit, jam berapa aja.. bawa
segelas air putih.. keinginan seperti itu apa ketinggian?"
4. Cicak di Dinding
Tak banyak dialog yang berarti, namun pesan tersirat yang bermakna dalam. Dapat di lihat, ketulusan seorang lelaki yang jatuh hati kepada seorang wanita yang keras hati, dan keadaan yang akhirnya membuat si lelaki hanya mampu mengirimkan isyarat, ntah juga kenangan, melalui seni dari cicak.
"Kalau kita minum yang pait, kita jadi inget, kalau di luar
sana, masih ada yang manis."
5. Hanya Isyarat
Hampir setiap dialog bermakna luas. Ketika tangan hanya mampu menggapai punggungnya.. Tak banyak yang dapat dilakukan. Cinta yang tertahan, rasa yang timbul atas gelombang yang sesuai, ditutup oleh kekuatan atas rasa bersyukur dengan apa yang dimiliki..
"Mereka bilang, dunia maya dan dunia nyata itu, berbeda.
Tapi aku merasa menemukan sekat sekat otak, yang mengeluarkan oksigen yang
serupa. Saat aku mengagumi satu orang yang kukagumi jalan pikirannya, tulisannya,
dan cara dia memandang dunia. Aku merasa nyaman, walaupun aku masih menjadi
penonton."
"Aku jatuh cinta, pada seseorang yang bahkan sampai saat ini
aku tak tahu warna matanya."
"Saya pernah baca buku, teori daya tarik. Alam semesta, itu
semuanya terkait. Sinkonisitas. Semesta bukan seperti satu garis lurus, tapi
dia merupakan satu lingkaran yang tidak ada putusnya, di ekspan dia membesar
dan semua yang didalamnya itu berhubungan. Jadi tidak masuk akal, kalau ada
orang bilang kebetulan. Tidak ada kebetulan, itu disebut terhubung. Kepakkan
sayap kupu-kupu di Hongkong, bisa menyebabkan badai di New York."
"Ini yang orang-orang selalu lakukan ke saya, berbicara dan
memandang seolah saya negative."
"Aku nggak inget apa-apa.. yang aku ingat hanya.. cahaya
putih. Cahaya yang.. sangat terang, di atas padang rumput yang luar biasa
luas.. tapi.. anehnya aku nggak takut. Aku malah ngerasa.. damai. Aku nggak
pernah sedamai itu. Aku terbangun.. Ini gila.. Yang membuat aku tidak ingin
mencintai apapun lagi kecuali ketenangan abadi.. Hanya itu yang aku cari..
bukan cinta, persahabatan, keluarga.. bukan pengalaman hidup sekalipun.."
"Kisah aku tentang seorang sahabat aku yang lahir di negeri
orang, dia hidup dalam keluarga yang sangat sederhana.. setiap kali ibunya
harus menyediakan ayam sebagai lauk, ibunya harus pergi ke pasar untuk membeli
ayam.. tapi cuma bagian punggungnya saja.. Cuma itu yang mampu ia beli.
Akhirnya, sahabat aku itu tumbuh dewasa dengan hanya mengetahui, kalau ayam itu
hanya punya bagian punggung. Dia nggak pernah tau, ada paha, dada, sayap.
Punggung, menjadi satu-satunya definisi dia, mengenai ayam.. Kalau aku.. aku
jatuh cinta.. aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya sanggup aku gapai,
sebatas punggungnya saja. Seseorang, yang hanya sanggup aku nikmati
bayangannya, tapi tak pernah bisa aku miliki.. seseorang yang hadir, bagaikan
bintang jatuh. Sekelebat, kemudian menghilang begitu saja..tanpa sanggup tangan
ini mengejarnya. Seseorang, yang hanya bisa aku kirimi isyarat.. sehalus udara,
langit, awan, atau hujan.. Tapi sekarang justru menurut aku sahabat aku itu
orang yang paling berbahagia, dia bisa menikmati punggung ayam..karena Cuma itu
yang dia tau.. sedangkan aku, aku justru orang yang paling bersedih.. karena
aku tau.. apa yang nggak akan pernah bisa aku miliki.."
Thank you, Dee.
For made these amazing stories with such greatest words ever.