Just try to Live & Love..

Kamis, 09 Agustus 2012

That so called love

Ntah harus dimulai darimana, cause when it comes to love, it always hard for me to describe it, to tell how it used to be, how I want it to be and what I exactly think about it.
Mostly people berasumsi bahwa something that so called love of our life itu identik dengan pasangan kita. Sebenarnya, menurut saya pribadi, satu kata itu sungguh bermakna begitu banyaknya, jika harus dibuat mindmap, saya nggak kebayang harus buat kayak gimana dan di alas tulis sebesar apa karna akarnya pasti banyak sekali :p

Tapi diluar dari semua itu, yang ingin saya bahas disini sekarang adalah love seperti yang kebanyakan di asumsi orang-orang, ya, pasangan. Ntah pacar, tunangan, suami, bahkan selingkuhan sekalipun, saya rasa hubungan antara dua manusia dibawah satatus seperti itu nggak bakal ada kalau bukan berawal dari suatu ketertarikan yang biasanya disalah artikan oleh kebanyakan orang sebagai suatu perasaan "cinta". (Duh, berat banget itu kata-kata) yang padahal belum tentu.

Well, sekarang saya ada pasangan, yang lebih saya suka menyebutnya sebagai share-mate atau soul-buddy ketimbang pacar. Mengapa saya ingin menulis tentangnya, tidak lain adalah karena bersamanya, begitu banyak pelajaran yang saya ambil, begitu banyak berbagi, dan ada suatu perasaan yang tidak dapat digambarkan dengannya. Yang tidak ingin saya lupakan begitu saja :)

Butuh waktu yang tidak sebentar bagi kami untuk menjadi pasangan yang official, baru setelah saling mengenal sekitar 3,5 tahun sampai akhirnya kami bisa begini :p
Semua itu berawal dari ketika kita masih kelas 3 SMP, kami berasal dari sekolah yang berbeda. Sahabat saya merupakan pacar dari teman dia, dengan segala kelabilan ketika masa itu, sahabat saya bermaksud nyomblangin saya sama si dia. (duh, gak kuku). Pertemuan pertama kami, Januari 2009 di Pondok Indah Mall, kami makan, nonton, first impression saya ke dia waktu itu cukup baik, saya suka dari cara bicaranya yang nggak petakilan dan wangi :p ntah apa yang dia suka dari saya ketika itu, tapi overall, we had a great time.
(our first photo, always been my favorite one, lol!)

hubungan kami pun berlanjut dengan sms, chatting, ketemuan lagi, ya selayaknya anak SMP pdkt deh :p sempat juga kami ketemuan lagi di suatu tempat bimbel, pulangnya kami jalan-jalan sedikit dan dia mengantar pulang. Dari sini, sudah cukup kelihatan bahwa pada saat itu kami menganggap kita berdua ini setipe, hanya karna sama-sama thinker dan sama-sama anak broken home, haha but we shared so much, walaupun dengan segala kelabilan ketika itu, bahkan pada saat itu dia yang memberitahu saya mengenai Mario Teguh, dia mengatakan betapa bagusnya acara Golden Ways tersebut (yang masih saya kagumi sampai detik ini). :D

Namun ntah tiba-tiba apa yang terjadi, pada akhir bulan Februari 2009 kami pun mulai jarang keep in touch, pertemuan terakhir kami, di suatu tempat makan di bilangan sektor 9, dia memberikan kado karna memang kebetulan itu beberapa hari setelah haru ulang tahun saya, yang sepertinya hanya untuk sekedar tanda respect aja, karna anehnya, ketika itu dia sedang bersama seseorang yang saya ketahui sebagai mantannya dan saya sedang bersama kakak2an saya (duh, gak kuat labilnya) :p yang baru saya ketahui beberapa saat kemudian alasan kami tiba-tiba lost contact adalah karna dia memutuskan balik ke mantannya tersebut dan saya terlalu dekat dengan kakak2an saya ketika itu dan sibuk sendiri dengan teman-teman saya di sekolah saya. Dan ya, berakhirlah ketika itu :o

Singkat cerita, ntah memang takdir atau apa, 3 tahun kemudian saya seperti dipertemukan kembali dengannya. Kami memang tidak benar-benar lost contact sejak waktu itu, yaa paling tidak untuk saling mengucapkan selamat kalau salah satu diantara kami ada yang ulang tahun sih masih rutin. Tidak lupa kami selalu menyelipkan kata-kata "keep wise yaa" disetiap doa kami pada satu sama lain, seperti itu merupakan hal yang paling kami senangi dr satu sama lain. Februari 2012, pada hari ulang tahun saya, dia mengucapkan selamat ulang tahun via bbm, mulai dari situ kami sempat ngobrol-ngobrol panjang, walaupun hanya topik-topik seperti membahas snmptn undangan dan tujuan kuliah. Dimata saya dia terlihat masih seperti dia yang dulu, wise dan ngga urakan. :)
Mei 2012, kebiasaan sulit tidur saya di malam hari membuat saya melihat-lihat recent updates di bbm dan menemukan contact nya dengan dp yang unik, iseng saya menyapanya dan..... ntah mengapa dalam sekejap, obrolan kami sangat ngelantur kemana-mana, sekitar jam 00.00 sampai jam 05.00 pagi kita chatting tanpa henti, dari obrolan biasa hingga curhat colongan dan mulai bahas-bahas masa lalu, bikin kita sama-sama senyum-senyum sendiri dan saling mengkoreksi apa yang terjadi 3 tahun yang lalu. He even said that he always regretting why dia memilih si mantan ketimbang saya waktu itu. Antara kaget, senang dan tersipu saya mengetahuinya :p obrolan demi obrolan berlanjut, memang sepertinya sudah suatu kebiasaan bagi kami untuk membahas sesuatu yang agak-agak burdensome dan dibawa pikiran dan hati, mungkin itu mengapa hingga saat ini kami selalu membahas apapun yang ada di otak kami dengan begitu dalamnya.
Flirts-flirts yang dia tunjukan di chat malam itu pun sangat obvious, dan jujur saya menyenanginya, karna cara bicaranya yang selalu tidak terlihat gampang, namun bermakna :)

Hari demi hari berlalu, kami selalu mengobrol panjang lebar, biasanya setiap dini hari, terkadang malah saya sampai nungguin dia sahur, cerita segalanya sampai dia seringkali memotret dan mengirimkan saya gambar menu sahurnya pagi itu, haha. Sampai akhirnya suatu hari kami memutuskan untuk ketemuan lagi setelah sekian lama.

Pertemuan pertama kami, 16 Mei 2012 di Gandaria City, awalnya saya minta ditemani oleh sahabat baik saya yang juga teman SMPnya, karena saking deg-degannya, sushi pun bikin saya nggak nafsu untuk makan di hadapan dia. Namun seiring berjalannya waktu, tinggalah kami berdua dan kita muter-muter ngga jelas, ngobrol-ngobrol panjang lebar dan ketegangan itu mulai mencair, dengan sangat lugasnya ketika itu dia mengungkapkan bahwa hubungan dia dan saya sangatlah memiliki purpose. Well, saya yang agak freaked-out ketika itu karna "love story saya yang cukup pelik" semenjak 3 tahun lalu terakhir dengannya, akhirnya menceritakan segala-galanya tanpa rem, begitu terbukanya saya yang sampai diri saya sendiri agak kaget mengapa saya bisa seperti itu, menceritakan segala detail terhadapnya, laki-laki yang baru saya temui kembali setelah bertahun-tahun. Diapun mendengarkan dengan begitu sabarnya, respon-responnya yang baik namun terkadang terdiam juga, mungkin terlalu kaget dengan apa yang saya kemukakan. Saya bahkan berkata saya sudah sangat nyaman dengan keadaan diri saya ketika itu, yaitu mempelajari pribadi independent yang nggak butuh pacar, dan masih punya perasaan terhadap seseorang dan saya bilang akan betapa sulit dan situasi terburuk apa yang akan terjadi bila menjalani hubungan semacam itu bersama saya.
Saya sempat berfikir dia akan mundur, tentunya dengan cara saya bercerita seperti itu, orang akan berfikir semacam "gila, ni cewe ribet banget!" namun ternyata, dia justru mengemukakan pada saya bahwa dia butuh waktu untuk berfikir, niat mundur itu ada namun dia ingin mencoba mengalahkannya. Kemudian dia mengatakan suatu hal yang sangat touched&got me..

"gue serius, dan gue tau mungkin bakal susah lagi untuk dapet kesempatan kaya gini lagi, ketemu lo lagi, ga ada lagi cewe kaya lo. Dulu mungkin emang banyak faktor yang misahin, tapi sekarang ga ada lagi yang bisa misahin kita kecuali diri kita sendiri"

Dan yaa.. saya sangat luluh sampai akhirnya saya berfikir jika memang dia sanggup, maybe i'll give him a chance. and also myself, untuk sekali lagi berani mencoba dan sembuh lepas dari segala traumatis di masa lalu, saya harus berani keluar dari safe zone saya.

Hubungan kami terus berlanjut, tentu berbeda dengan kami 3 tahun yang lalu, kali ini segalanya lebih serius, clear dan serba terbuka. Kami selalu jujur dengan apa yang kami rasakan saat ini terhadap satu sama lain, segala kebingungan, dan lain-lainnya hingga kami selalu mencoba mencari jalan keluarnya sama-sama. Saya bahkan pernah selama masa pendekatan kedua kami ini cerita begitu banyaknya tentang "patah hati" yang saya alami saat itu, dia pun mengajak bertemu, dan dia pun dengan sabarnya menghadapi saya yang seringkali penuh dengan begitu banyak macam emosi pada diri saya, saya luapkan segalanya di hadapannya dan dia tetap tidak mundur.. this, this is the man i'm looking for, maybe. the one who can stand with me in every condition.

Beberapa pertemuan kemudian, hanya sekedar jalan-jalan dan ngobrol di mobil, cerita-cerita begitu banyak hal dari yang sederhana seperti ngomongin lagu dan nyanyi-nyanyi sampai ke hal yang dalam seperti keluarga dan prinsip, atau saat dia jauh-jauh main kerumah saya nonton dvd, saat saya beberapa kali menjenguknya di rumah sakit saat dia diopname, setiap pertemuannya selalu menyenangkan dan selalu ada hal baru yang bisa ditemukan, di bahas, dan di pelajari bersamanya :)

Setelah sekitar 1 bulan, pada pertemuan ke 6 kami, 16 Juni 2012, segalanya pun official, yaaap..setelah proses confessing yang cukup lama, malam itu di pinggir jendela restoran di atas sambil melihat pemandangan lampu-lampu jalanan yang mendukung suasana dan dengan kebetulannya sedang diputar lagu "just the way you are-acoustic version"nya Bruno Mars yang kalau kata dia coincidence dan menunjang bgt :D
after 3 years knowing each other, after thru so many considerations these past months, we finally made it. :)


Now we're in a perfectly 'pure-fact' relationship :p walaupun baru seumur jagung, seujung kuku mulainya, tapi sudah begitu banyak pelajaran yang bisa diambil, we thank God karna sudah mempertemukan kita kembali ketika kami berdua telah grow up. We never madly/crazily in love with each other like we used to be in the past, but we always holding to this thought :

"yang pasti banget kita ngga mungkin bakal selamanya, pasti ada saat dimana kita harus putusnya, walaupun kita serius, tapi 99% kita ngga mungkin sampai nikah atau gimana. tapi selama kita masih sama-sama, we'll always respecting each other in every ways and use this priceless time God gave us to learn everything, to share everything we had."

Gak perlu jadi pasangan yang selalu bilang good morning dan good night,
gak perlu jadi pasangan yang selalu tanya lagi apa dimana sama siapa,
gak perlu jadi pasangan yang selalu bilang "love you", "aku sayang kamu", "aku kangen kamu", dsb,
gak perlu jadi pasangan yang mengekang, bikin aturan, cemburu-cemburuan,
gak perlu jadi pasangan yang mengumbar janji disaat senang,
gak perlu jadi pasangan yang takut untuk nanya apapun ke satu sama lain,

as long as we still want to be there for each other, as long as you still fight for me ataupun sebaliknya, we will always give it a try, no matter how hard it is.....
or even if someday we fall for anyone else, or there will be a moment when we really should end up this relationship, we will face it with the brave heart, with maturity, and we promised each other that we're still gonna be a good friends till  forever..
The best friend of life who will always ready to listen and share everything we want to.


Dear you,
I didn't really fall for you at the first time we met, but I fall for you since the first time we talk
Dear you,
I don't fall for you by anything you had but your soul
Dear you,
Even until now I still don't know that i'm really do in love with you or not, it's just I won't lose you
Dear you,
it's really something everytime I wonder about how can be we finally made it after years
Dear you,
What is the God's plan to make us together right now, this time..
Dear you,
The one who convinced me to start again after so long, who gave me such an invisible courageous
Dear you,
My pessimistic character makes me never be really sure that we can be a longlast couple, but I know it's all make sense and that's purely the God's best plan if someday it do us apart
Dear you,
Our extraordinary rekationship makes me want to always keep trying
Dear you,
Just be careful with my heart and loving me with your own way, and i'll be glad enough
Dear you,
If one day all of these happiness end, i'll still grateful that at least we've tried and shared so much, we didn't waste this second chance
Last,
Dear you,
Just let's do our best, we have an indescribable feeling for each other, but whatever it is, all I know is I do enjoy every moment with you even the tiniest little thing, and I won't it end so fast this time..




Thankyou for being you, Rasis Maulana :)


best regards,
Pishella Suryoputri