Memilih untuk masuk ke dunia yg dikelilingi oleh orang-orang yang dianggap sebagai mayoritas 'penolong', mungkin pada awalnya semua terasa begitu menarik. Dilindungi siapa saja, telinga yg siap mendengarkan ada dimana-mana, rasa untuk dipahami.. Namun ketika disadarkan oleh realita bahwa walaupun semuanya baik, tidak semuanya ber-niat-baik. Ada yang tulus, yang tidakpun banyak. Ada yang benar-benar peduli, dan tak jarang yang hanya penasaran. Ada yang mau menolong, ada pula yang justru menjerumuskan. Ada yang mengerti dan mau menuntun, begitu pun yang melihat peluang dan membelokkan sisi pandang. Dan tak menutup kemungkinan untuk bertemu yang demikian, karena bukan sedikit.
Yang lugu dan tidak tahu-menahu memberikan seluruh kepercayaan pada yang mempermainkan hal sakral seperti perasaan. Dengan harapan sedikit dukungan atau sekedar tempat bersandar.. Saat ternyata semua berkata lain, keinginan untuk sembuh malah lebur oleh penyakit yang baru.
Pada akhirnya, menyadari bahwa tidak ada yang dapat diandalkan selain diri sendiri.. Seberapa tangguh, bagaimana menjaga diri seutuhnya. Setiap orang bertanggung jawab atas dirinya..
Yang mungkin memang ironis, untuk memahami hal ini, di populasi yang justru terkenal sebagai apa yang telah disinggung di atas.
"Some people think that the truth can be hidden with a little cover-up and decoration.
But as time goes by, what is true is revealed, and what is fake fades away."
- Ismail Haniyeh